Selasa, 30 Juli 2013
Bukan Sebuah Kebetulan
Yang aku tahu kita bersama dalam cinta
Bukan karena sebuah kebetulan
Namun kita adalah bagian dari rencanaNya
Setiap pertemuan kita
Kini terlihat kembali dalam benakku
Perbedaan atau persamaan adalah kombinasi rasa kita
Malu, ragu, bahkan kekagumanmu
Yang tak pernah terbaca olehku
Kini membuatku tersadar
Kau begitu berarti di hatiku
Jakarta, 22 Maret 2013
Bukan karena sebuah kebetulan
Namun kita adalah bagian dari rencanaNya
Setiap pertemuan kita
Kini terlihat kembali dalam benakku
Perbedaan atau persamaan adalah kombinasi rasa kita
Malu, ragu, bahkan kekagumanmu
Yang tak pernah terbaca olehku
Kini membuatku tersadar
Kau begitu berarti di hatiku
Jakarta, 22 Maret 2013
Di TanganMU Kuserahkan Urusanku
Terima kasih untuk hening sejenak yang Engkau beri Tuhan.
Untuk waktu yang mampu membuatku semakin membaca hati lebih rinci.
Waktu yang mampu membuatku semakin percayakan segala urusanku KepadaMu Ya Tuhanku.
Terima kasih Tuhan,
Engkau ajariku untuk semakin percaya
Bahwa Engkaulah pemilik segala harap dan rencana indah bagiku.
Bogor, 22.48 WIB, 24 Juli 2013
Untuk waktu yang mampu membuatku semakin membaca hati lebih rinci.
Waktu yang mampu membuatku semakin percayakan segala urusanku KepadaMu Ya Tuhanku.
Terima kasih Tuhan,
Engkau ajariku untuk semakin percaya
Bahwa Engkaulah pemilik segala harap dan rencana indah bagiku.
Bogor, 22.48 WIB, 24 Juli 2013
SEMOGA
Bolehkah aku tak memiliki alasan?
Sebab untuk menyayangimu memang tak ada satu alasanpun yang kupunya.
Yang aku punya hanya sebuah keyakinan kepada Tuhan
Semoga engkaulah malaikat tak bersayap yang Tuhan kirim bagiku
Semoga engkaulah jiwa yang menggenapi jiwaku
Semoga engkaulah senja yang akan membawaku menjemput mentari di esok hari
Semoga engkaulah peristirahatan terakhirku dan ujung dari langkahku
Semoga engkaulah mata yang mampu menuntunku bertemu dengan Tuhan.
Dan semoga, engkau mengerti.
Rara Sarasva
Bogor, Rabu 24 Juli 2013, 23.09 WIB
Sebab untuk menyayangimu memang tak ada satu alasanpun yang kupunya.
Yang aku punya hanya sebuah keyakinan kepada Tuhan
Semoga engkaulah malaikat tak bersayap yang Tuhan kirim bagiku
Semoga engkaulah jiwa yang menggenapi jiwaku
Semoga engkaulah senja yang akan membawaku menjemput mentari di esok hari
Semoga engkaulah peristirahatan terakhirku dan ujung dari langkahku
Semoga engkaulah mata yang mampu menuntunku bertemu dengan Tuhan.
Dan semoga, engkau mengerti.
Rara Sarasva
Bogor, Rabu 24 Juli 2013, 23.09 WIB
Kerelaanku UntukMu Ya Tuhanku
Hening
Membiarkan hati membaca maunya sendiri.
Aku rela
Manakala hening
mewujudkan rindu pada sejuknya embun pagi
Aku rela
Kalau hening
menghamipiri dan memeluk seluruh tubuhku seerat-eratnya
Namun
kerelaanku ini kuberikan
Manakala heningku adalah hening yang Tuhan mau
Rara Sarasva
Bogor, 23 Juli 2013
TENTANG PURNAMA
Malam ini, semua bicara tentang purnama.
Sedang aku benci dengan purnama.
Aku takut mengikuti gerak purnama
Aku takut pada apa-apa yang tampak sempurna
Aku hanya ingin mengikuti bulan sabit
Mengikuti lengkungan senyumnya
Walau tak sempurna namun ia utuh menyembunyikan sisa bentuknya
Tak perlu menyala terang
Sebab lengkungannya adalah cahaya yang merasuk jiwa
Bagi mereka yang rindu akan ketulusan.
Rara Sarasva
Bogor, 23 Juli 2013
Sedang aku benci dengan purnama.
Aku takut mengikuti gerak purnama
Aku takut pada apa-apa yang tampak sempurna
Aku hanya ingin mengikuti bulan sabit
Mengikuti lengkungan senyumnya
Walau tak sempurna namun ia utuh menyembunyikan sisa bentuknya
Tak perlu menyala terang
Sebab lengkungannya adalah cahaya yang merasuk jiwa
Bagi mereka yang rindu akan ketulusan.
Rara Sarasva
Bogor, 23 Juli 2013
SEBUAH MIMPI
Masih
teringat jelas cerita tentang malam
Membawaku pada keramahan jiwa dan kasih itu
Pada air mata yang menetes ketika mereka menyerukan namaku
Menginginkanku ada di sisi mereka
Entah siapa anak-anak itu
Mengapa ia begitu ingin aku ada bersamanya
Menyanyikan syair jiwa
Bercerita tentang harapan
Tertawa bersama menjemput impian
Tempatnya yang lusuh itu
Mengingatkan pada suatu tempat yang mampu membuat jiwaku menari
Di balik tangis yang terus merajam jiwa kala itu
Tawa itu, mungkinkah damai yang kucari dalam perjalananku?
Mungkinkah tatapan mata itu adalah harap
Yang belum jua kuwujudkan dalam hitungan waktuku yang kian mengerucut ini?
Tuhan, bawa aku pada mereka
Mata yang penuh harap akan hadirku di sisinya
Bawa aku pada mimpiku yang jauh kutenggelamkan karena ambisi
Tuhan, Kau boleh jemput aku nanti
Jika mimpi itu telah tiba di pelukan hati
Bogor, 30 Juli 2013
Membawaku pada keramahan jiwa dan kasih itu
Pada air mata yang menetes ketika mereka menyerukan namaku
Menginginkanku ada di sisi mereka
Entah siapa anak-anak itu
Mengapa ia begitu ingin aku ada bersamanya
Menyanyikan syair jiwa
Bercerita tentang harapan
Tertawa bersama menjemput impian
Tempatnya yang lusuh itu
Mengingatkan pada suatu tempat yang mampu membuat jiwaku menari
Di balik tangis yang terus merajam jiwa kala itu
Tawa itu, mungkinkah damai yang kucari dalam perjalananku?
Mungkinkah tatapan mata itu adalah harap
Yang belum jua kuwujudkan dalam hitungan waktuku yang kian mengerucut ini?
Tuhan, bawa aku pada mereka
Mata yang penuh harap akan hadirku di sisinya
Bawa aku pada mimpiku yang jauh kutenggelamkan karena ambisi
Tuhan, Kau boleh jemput aku nanti
Jika mimpi itu telah tiba di pelukan hati
Bogor, 30 Juli 2013
Langganan:
Postingan (Atom)
Bumi pun Lelah
Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...
-
Mega mendung, kawung, merak, sekar jagad, truntum, pringgodani, manggaran Tak terpisahkan dengan aneka warna yang melapisinya Lilin...
-
Setahun enam bulan lalu Gadis kecil dalam sebuah mimpi Selamat datang di dunia Hari ini, tiga hari sudah kau hirup aroma dunia Selamat ...
-
Saat rindu datang Ingin kuhirup dalam-dalam Aroma ombak yang berlarian Ingin kusimpan dalam ingatan Bagaimana laut memanjakan mata Sa...