Kepadamu semesta
Jangan lepas dari doa
Ini adalah satu keadaan
di mana ketakukan menyelinap
pada setiap sel manusia
Air mata telah tumpah
hingga ke sudut-sudut dunia
Oksigen menjadi barang langka
Mentari seperti enggan menghunuskan
sinar ultra violetnya
untuk membunuh makhluk-makhluk mungil yang menyelinap diam-diam
ke rongga paru-paru kita dan mendesak
oksigen lari terbirit-birit
Sedang makhluk mungil bernama Covid-19
datang bagai pencuri saat kita lengah
Ya Allah,
Dengarlah rintihan umat-Mu ini
Kami kesakitan
Kami dipenuhi kekhawatiran
Kami dicekam rasa takut
Kami terpenjara
Kami menangis memohon pertolongan-Mu
Ya Allah,
Jika ini adalah teguran dari-Mu
Atas kesombongan dan keserakahan kami
Maka ampunilah ka
Yang telah lalai akan semesta-Mu
Jepara, 23 Maret 2020
Jangan lepas dari doa
Ini adalah satu keadaan
di mana ketakukan menyelinap
pada setiap sel manusia
Air mata telah tumpah
hingga ke sudut-sudut dunia
Oksigen menjadi barang langka
Mentari seperti enggan menghunuskan
sinar ultra violetnya
untuk membunuh makhluk-makhluk mungil yang menyelinap diam-diam
ke rongga paru-paru kita dan mendesak
oksigen lari terbirit-birit
Sedang makhluk mungil bernama Covid-19
datang bagai pencuri saat kita lengah
Ya Allah,
Dengarlah rintihan umat-Mu ini
Kami kesakitan
Kami dipenuhi kekhawatiran
Kami dicekam rasa takut
Kami terpenjara
Kami menangis memohon pertolongan-Mu
Ya Allah,
Jika ini adalah teguran dari-Mu
Atas kesombongan dan keserakahan kami
Maka ampunilah ka
Yang telah lalai akan semesta-Mu
Jepara, 23 Maret 2020
kerennn puisinya bu Ratih
BalasHapusRenungan untuk kita
BalasHapusPuisinya sangat menyentuh kalbu..
BalasHapusLuar biasa karya puisinya, merinding...
BalasHapus