Sejak ia ada aku kembali
membuka mata
Tingkahnya yang membuatku
lelah
Terasa anugerah tiada tara
Tawanya yang manja
Cemberutnya yang mempesona
Seperti melihat tarian rindu
yang mendalam
Hingga menjatuhkan butiran Kristal
Dari sudut mata
Ia hidup penuh tawa
Melepas luka seorang wanita
Yang berjuang seorang diri
untuknya
Untuk memberikan kehidupan
baginya
Betapa beruntungnya ia
Terlahir dari rahimmu yang
bijaksana
Walau mungkin pernah kau
keluhkan
Namun kau wanita yang rela
malu
Sebab masyarakat kita mentabukan
Demi memberinya kehidupan dan
menghidupinya
Kau berjuang sendiri dalam
peluh cinta
Begitu merindunya aku pada
wanita-wanita sepertimu
Mempertanggungjawabkan dosa
yang pernah ada
Bukan menghancurkannya saat
masih segumpal
Tetaplah berjuang untuk terus
memberinya kehidupan
Sebab bagiku kau luar biasa
Mampu mencipta tawa di wajah mungilnya
Jakarta, 24 Maret 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar