Dingin
tak teruraikan mentari
Langit
masih saja teduh
Mengiringi
langkah kaki
Menggapai
mimpi
Sebongkah
balok kayu terbujur kaku
Mengantarkan
kaki-kaki mungil ke seberang
Kaki-kaki
mungil mengayuh langkah tanpa alas kaki
Teriak
sebongkah kayu;
Lepas sepatumu, aku terlalu
licin untuk alas sepatu
murahmu!
Pelan-pelan saja, jangan
kalian berebut!
Salah-salah kalian terpeleset
dan jatuh ke aliran deras
di bawahku
Sungai-sungai berbatu itu bisa
menelan dan melukai
tubuh mungil kalian
Sebongkah
kayu yang membujur di atas sungai iba
Pada
kaki-kaki mungil yang melintasinya
Betapa
ia mencemaskan nasib mereka di atas batangnya yang telah renta dan lapuk
Rara
Sarasva
Bogor,
02 Oktober 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar