Selasa, 07 April 2020

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik
Langit yang semula abu-abu
perlahan membiru
Pagi tak lagi menyuguhkan
aroma asap knalpot

Sisi-sisi jalan mulai sepi dari serakan sampah plastik
Tanah-tanah terus basah
oleh sisa air cuci tangan kita

Sebentar, kita duduk sejenak
di rumah bersama keluarga
Matikan mesin kendaraan kita
Biarkan bumi kita sedikit bernapas
Ia lelah menghirup aroma asap knalpot dan pabrik-pabrik
Ia lelah menopang limbah-limbah kotor dan bau menyengat

Bumi pun perlu beristirahat
Sebab manusia yang ia topang
masih akan hidup entah
sampai kapan?

📍Jepara, 7 April 2020

Jumat, 27 Maret 2020

Semesta Menangis

Kepadamu semesta
Jangan lepas dari doa
Ini adalah satu keadaan
di mana ketakukan menyelinap
pada setiap sel manusia
Air mata telah tumpah
hingga ke sudut-sudut dunia
Oksigen menjadi barang langka
Mentari seperti enggan menghunuskan
sinar ultra violetnya
untuk membunuh makhluk-makhluk mungil yang menyelinap diam-diam
ke rongga paru-paru kita dan mendesak
oksigen lari terbirit-birit
Sedang makhluk mungil bernama Covid-19
datang bagai pencuri saat kita lengah

Ya Allah,
Dengarlah rintihan umat-Mu ini
Kami kesakitan
Kami dipenuhi kekhawatiran
Kami dicekam rasa takut
Kami terpenjara
Kami menangis memohon pertolongan-Mu

Ya Allah,
Jika ini adalah teguran dari-Mu
Atas kesombongan dan keserakahan kami
Maka ampunilah ka
Yang telah lalai akan semesta-Mu



Jepara, 23 Maret 2020

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...