Minggu, 24 Maret 2013

DIA SEPERTI RINDU



Sejak ia ada aku kembali membuka mata
Tingkahnya yang membuatku lelah
Terasa anugerah tiada tara
Tawanya yang manja
Cemberutnya yang mempesona
Seperti melihat tarian rindu yang mendalam
Hingga menjatuhkan butiran Kristal
Dari sudut mata

Ia hidup penuh tawa
Melepas luka seorang wanita
Yang berjuang seorang diri untuknya
Untuk memberikan kehidupan baginya

Betapa beruntungnya ia
Terlahir dari rahimmu yang bijaksana
Walau mungkin pernah kau keluhkan
Namun kau wanita yang rela malu
Sebab masyarakat kita mentabukan

Demi memberinya kehidupan dan menghidupinya
Kau berjuang sendiri dalam peluh cinta
Begitu merindunya aku pada wanita-wanita sepertimu
Mempertanggungjawabkan dosa yang pernah ada
Bukan menghancurkannya saat masih segumpal
Tetaplah berjuang untuk terus memberinya kehidupan
Sebab bagiku kau luar biasa
Mampu mencipta tawa di wajah mungilnya

Jakarta, 24 Maret 2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...