Minggu, 22 Juni 2014

Laut Biru

Itulah laut biru yang selalu kurindu
Selalu menghadirkan senyumku
Dari sela-sela jendela kaca kereta
Itulah laut biru yang selalu mendamaikan hatiku
Ada semacam pengikat antara aku dan biru
Antara aku dan bau arus
Antara aku dan suara ombaknya
Antara aku dan laut biru adalah sebuah mimpi tuk bersatu
Mimpi-mimpi yang kuingin bisa menjadi nyata
Aku dan laut biru
Aku kan duduk dan menanti seseorang di laut biru
Kukira ini kan jadi nyata saat kumengenalmu
Tapi takdir begitu hebat mempora-porandakan semua mimpi jauh lebih dahsyat dari mimpi-mimpiku
Tidakkah takdir sedikit memberi keramahan
Memberi sebuah kejutan kelak
Kembali mengutuhkan hatiku dengan laut biru
Bukankah Tuhan kadang kala menguji sebuah ikatan
Jika ya, aku berharap masih ada keajaiban
Tuhan mampu mengerjakan semua yang tak bisa kukerjakan.
#hope #miracle #faith #God

Puisi di sebuah gerbong kereta Jakarta-Semarang, 22 Juni 2014 dengan view laut kota Batang Jawa Tengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...