Kamis, 13 Maret 2014

Gelap

Pada lorong-lorong gelap itu
Suara roda bed pasien begitu pilu
Langkah kaki terburu-buru menuju ICU
Disambut desis selang oksigen yang menggantung ragu
Jarum-jarum mungil menimbulkan rasa ngilu di ujung jemari
Dengan aroma antibiotik yang tak henti menusuk hidung

Malam terasa begitu panjang
Dalam gelap aku terlelap sekaligus terjaga
Ada butiran air yang kurasa menetes
Entah milik siapa
Mataku terlalu rapat untuk mencari pemiliknya

Wajah lelaki menanti dengan penuh harap
Sedang Aku terus bersembunyi dalam gelap
Mata elangnya mulai gelisah tak karuan
Sentuhannya tak mampu kusambut kembali

Aku semakin jauh meninggalkan
Mencoba menikmati gelapku sendiri
Bermain dengan ajal  yang perlahan kuingkan

Agustus 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...