Rabu, 15 Oktober 2014

Kau dan 7 Oktober

Ada doa yang ku rahasiakan
Cukup hatiku yang berbicara
Kepadanya yang punya kuasa
Entah engkau menantiku atau tidak
Aku hanya ingin diam hari ini
Tak ingin kusapa kau di sana
Aku harus bisa merahasiakan
Sebuah rindu dan kecupan pengiring doa

Untuk kau yang di sana;
Meski ku tak nampak oleh mata, oleh suara, oleh apa pun jua
Aku tak mungkin bisa tak mengucap doa
Aku tak kuasa menyimpan kata
Hari ini, andai kita masih bersama
Ku ingin bisa menikmatinya di sana
Sebuah tempat yang pernah ku rencanakan
Mematikan ponsel kita
Dan kau terima sapa dan doa pertama dariku saja

Untuk kau yang di sana;
Semoga Tuhan selalu menjadikanmu bijaksana
Semoga Tuhan selalu mengingatkanmu kala jalanmu keliru
Semoga Tuhan selalu menjagamu dalam kasih dan cintanya
Semoga Tuhan selalu ingatkanmu tuk tetap membumi
Dan semoga Tuhan, mengabulkan doaku untukmu

Untuk kau yang di sana;
Selamat ulang tahun


*puisi yang ingin ku posting saat ia sudah kembali ke dunia ombak dan sulit sinyal

Bogor, 7 Oktober 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...