Jumat, 15 Februari 2013

Senyum Bulan Sabitmu

Masihkah engkau ingat?
Ada tabung oksigen dalam dadamu
Ada deru yang terburu-buru keluar masuk
Bergantian dengan karbondioksida?
Atau detak jantungmu yang lebih cepat dari gerak jarum jam?
Tahukah engkau,
Kalau telingaku memiliki syaraf penghubung langsung
Dengan memori kecil di otak belakangku?
Andai engkau sadari itu,


Saat kuserahkan kepala dalam dekapan dadamu
Kudengar semua itu bagai nyanyian merdu yang selalu kurindu
Nyanyian rindu yang hanya kutemui di dirimu
Pemilik senyum seindah bulan sabit
Yang selalu temani sendiriku melewati malam sunyi
Juga pemilik mata secerah mentari pagi
Yang selalu kucuri saat pagi mempertemukan kita
Dalam mengawali langkag menggapai cita-cita





Untuk Dia, 02 November 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bumi pun Lelah

Lihatlah pada satu titik Langit yang semula abu-abu perlahan membiru Pagi tak lagi menyuguhkan aroma asap knalpot Sisi-sisi jalan mulai...